POTENSI DAN LIKA – LIKU BONUS DEMOGRAFI INDONESIA


Sebelum kita membahas mengenai bonus demografi, alangkah baiknya kita membahas mengenai pengertian dari demografi terlebih dahulu. Kependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu karena kelahiran, kematian dan migrasi serta penuaan. Berdasarkan pembukaan rapat terbatas pada tanggal 7 Februari 2017 di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta dapat diketahui bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Bonus demografi sendiri merypakan jumlah usia angkatan kerja dengan usia 15 – 65 tahun  (usia produktif) sudah mencapai 70%. Sedangkan 30% sisa penduduk indonesia yang tidak produktif, yaitu usia 14 tahun ke bawah dan di atas 65 tahun. Bonus demografi akan diprediksi dialami oleh Indonesia pada tahun 2020 – 2030.
Hal ini diketahui ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa “Tahun 2020 – 2030 kita Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi dimana penduduk usia produktif sangat besar. artinya dalam kurun waktu 3 – 13 tahun ke depan kita akan memiliki banyak sekali Sumber Daya Manusia yang tengah pada puncak produktif”.
Dari sini kita dapat menganalisis apa saja sih yang akan Indonesia hadapi ketika menghadapi bonus demografi pada tahun 2020 – 2030 mendatang. Bonus demografi sesungguhnya menciptakan potensi bagi negara yang dapat memanfaatkannya dengan baik dan akan mendatangkan ancaman bagi negara yang tidak dapat memanfaatkannya dengan baik. Dikarenakan banyaknya Sumber Daya Manusia, ketika indonesia mampu untuk mengelolah pendidikan di negaranya dengan baik dan memfasilitasi masyarakatnya untuk mengembangkan pendidikan, misalnya dengan  riset atau penelitian atau bisa juga dengan mengembangkan teknologi. Maka Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi tersebut untuk mencetak masyarakat Indonesia yang unggul dan tentunya masyarakat Indonesia tidak kalah saing dengan negara luar karena masyarakat Indonesia memiliki skill dan pengetahuan – pengetahuan yang akan mendorong tumbuh dan berkembangnya negara. Namun disisi lain, ketika Indonesia tidak dapat memanfaatkan bonus demografi tersebut. Maka akan memunculkan berbagai macam masalah, yaitu terjadinya persaingan untuk memasuki dunia usaha dan kerja menjadi sangat ketat dan sulit. Mengapa sangat ketat dan sulit? Hal ini dikarenakan hampir semua memiliki kemampuan yang seperti pada umumnya. Namun hanya seseorang yang memiliki ciri khas atau kelebihan yang berbeda dari yang lain yang akan memperkecil peluang masyarakat untuk memperoleh pekerjaan dan melanjutkan usaha. Selain itu bonus demografi ini juga akan menjadikan lahan hijau (sawah, hutan, perkebunan dan lain - lain) menjadi area pemukiman warga, area wisata dan hal itu akan membuat oksigen di negara tersebut menjadi kurang bagus karena kurangnya lahan terbuka hijau dan juga lahan pertanian yang sempit ini akan menimbulkan kelangkaan makan. Dimana dikhawatirkan akan berebut makanan, khususnya nasi, karena orang Indonesia biasanya akan dikatakan sudah makan ketika ia sudah makan nasi. Ketika nasi menjadi langka hal ini akan berdampak ke masyarakat kecil, dimana hanya orang yang kaya saja yang nantinya akan bisa memakan nasi karena harganya pasti akan tinggi. Karena permintaan nasi yang sangat tinggi dengan penawaran nasi yang relatif kecil.

Saran untuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan sih untuk mengatasi lika dan liku bonus demografi Indonesia pada tahun 2020-2030 ini adalah dengan membatasi dan memperketat aturan bagi masyarakat yang ingin menjual tanah/sawahnya, memperketat usaha perumahan. Hal ini bertujuan agar sawah tetap bisa memproduksi makanan pokok kita. Untuk masalah rumah bisa dengan merenovasi rumah – rumah yang sekiranya sudah tidak layak pakai, atau lahan nganggur bisa dijadikan rumah. Dan yang paling penting dan perlu diingat adalah kita harus memenuhi sandang, pangan, dan papan. Jadi bisa disimpulkan sendiri kalau papan masih pilihan terakhir. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIDAKMERATAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA

Potensi Ekonomi di Banyuwangi

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Konvensional dengan Online