TARGET PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Di Indonesia terdapat beberapa sektor ekonomi, diantaranya yaitu :
  1. Industri Pengolahan,
  2. Pertanian, Peternakan dan Kehutanan,
  3. Perdagangan, Hotel, dan Restaurant
  4. Pertambangan dan Penggalian,
  5. Jasa – jasa,
  6. Konstruksi,
  7. Keuangan “real estate” dan jasa perusahaan,
  8. Transportasi dan Komunikasi,
  9. Listrik, Gas dan Air bersih.
Berdasarkan data tahun 2010 – 2014, Industri Pengolahan mengalami penurunan secara signifikan. Sedangkan untuk Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Pertambangan dan Penggalian, Jasa – jasa, Konstruksi, serta Keuangan “real estate” dan jasa perusahaan mengalami keadaan yang fluktuatif (naik turun). Kenaikan secara signifikan dialami oleh Perdagangan, Hotel dan Restaurant, Transportasi dan Komunikasi serta Listrik, Gas dan Air Bersih.  
Terdapat Target Pembangunan menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia, yaitu diantaranya yaitu :
PertamaPengangguran yang berdasarkan data APBN 2016 (5,2 – 5,5%) naik pada tahun 2017 sebesar 0,1% menjadi 5,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2017 akan terjadi kenaikan angka pengangguran. Kenaikan angka pengangguran ini disebabkan salah satunya adalah faktor ketimpangan antara jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah lapangan pekerjaan. Karena jumlah lapangan  pekerjaan yang sangat terbatas sedangkan jumlah penduduk usia produktif yang sangat banyak dan setiap tahunnya pasti akan bertambah.

Kedua, Angka Kemiskinan menurut data APBN tahun 2016, tingkat kemiskinan (9,0 – 10,0%) yang kemudian naik sebesar 0,5% pada tahun 2017 menjadi 10,5%. Kenaikan  angka kemiskinan ini dipicu juga karena naiknya tingkat pengangguran. Hubungan antara tingkat pengangguran dan kemiskinan adalah positif, dimana semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin tinggi pula tingkat kemiskinan masyarakatnya. Hal inilah yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Ketiga, Gini Ratio (Indeks), Gini Ratio atau Indeks Gini biasanya digunakan untuk mengukur apakah telah terjadi pemerataan pendapatan. Ukuran Indeks gini adalah 0 sampai 1, ketika indeks gini mendekati 0 artinya dalam negara tersebut masyarakatnya memiliki pendapatan yang sama besar dalam hal ini berarti semua pendapatan masyarakatnya rata. Sedangkan ketika indeks gini mendekati 1 artinya dalam negara tersebut terjadi ketimpangan yang sempurna dimana terdapat beberapa orang yang memiliki segalanya dan beberapa orang lainnya tidak memiliki segalanya dalam hal ini berarti pendapatan masyarakatnya tidak rata. Berdasarkan data APBN 2017 sebesar 0,39% yang menunjukkan penurunan indeks gini sebesar 0,1% dari APBN sebelumnya yaitu sebesar 0,4%. Penurunan indeks gini mungkin disebabkan karena pemerintah secara konsisten mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan Koperasi. Pengembangan UMKM sendiri akan menyebabkan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat meskipun masih belum menyerap banyak pengangguran. Selain itu kemiskinan bisa diatasi, salah satunya dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Karena faktor – faktor itulah sehingga indeks gini turun meskipun turun secara signifikan.  

KeempatIndeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Manusia ini biasanya terkait dengan usia harapan hidup, rata – rata lama sekolah, angka melek huruf dan pengeluaran per kapita. Berdasarkan data APBN tahun 2016 Indeks Pembangunan Manusia sebesar 75,3 turun sebanyak 5,2 menjadi 70,1 pada APBN tahun 2017.  Indeks pembangunan manusia yang turun juga memiliki dampak terkait dengan pada tahun 2017 naiknya tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan. Karena ketika indeks pembangunan manusia rendah maka akan menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi. Dan ketika tingkat pengangguran yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di negara tersebut juga tinggi.

Keempat target pembangunan tadi, yaitu tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, gini ratio dan indeks pembangunan manusia merupakan indikator kesejahteraan suatu negara. Kita dapat mengetahui kesejahteraan suatu negara dari keempat target pembangunan tadi. Misalnya ketika tingkat kemiskinan tinggi, tingkat pengangguran tinggi, indeks pembangunan manusia rendah, dan gini ratio mendekati atau sama dengan 1 maka dapat disimpulkan bahwa negara tersebut tidak sejahtera. Namun sebaliknya, ketika tingkat kemiskinan rendah, tingkat pengangguran rendah, indeks pembangunan manusia tinggi, dan gini ratio mendekati atau sama dengan 0 maka dapat disimpulkan bahwa negara tersebut sejahtera.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIDAKMERATAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA

Potensi Ekonomi di Banyuwangi

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Konvensional dengan Online